Sabtu, 30 Juni 2018

Jelaskan apa yang dimaksud dengan SDLC beserta buatkan contohnya untuk masing masing tahapan

NAMA : ABRAHAM HAVANA
KELAS : 2KA19
NPM : 10116041



SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak angsyat Ä, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).

Tahapan:
1) Plaining
Plaining (perencanaan) adalah feasibility dan wawancara , observasi, Quesener. Jika pada tahap Feasibility hasilnya baik maka langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client untuk mencatat kebutuhan client. Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.

2) Analisa
a. Analisa TeknologiMemerlukan data penyimpanan secara informasi produk, Informasi Berita digunakan database seeprti Mysql, MSAccess.
 . Menganalisis teknologi apa yang digunakan pemilik desain Web seperti menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver.
b. Analisa informasi. Mengenai informasi data yang akan menjadi data tetap dan data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah :
1) Informasi persediaan ( stock ) produk
2) Informasi Harga Produk dan diskon
3) Informasi Artikel, tips dan trik
4) Informasi dari masing keunggulan Produk atau produk yang sedang trend

3) Desain
a. Desain Informasi. Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika dalam sistem tersebut terdapat database maka digunakan tahap development dan database disain..
b. Desain Grafis. Dalam tahap ini disesuaikan dari warna, layout, gambar dan graphic.
c. Database Application
d. Model Development Database Design PHP Library Development. Tahap untuk memodelkan seluruh peruses yang ada,seperti peruses penyimpanan data,update artikel, dan menampilkan data dari database.

4) Implementasi
a. Penulisan Program dan Instalasi. Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan diesain semua maka perogeram yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan MySql
b. Desain Review. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak ada lokasi lingk, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data, update artikel dan lain-lain.
c. Pemilihan Sumber daya Hardware dan Software. Dalam tahap ini software dan hardware digunakan untuk Web server.
d. Pengujian Web dan Dokumen Web. Menguji Web dengan berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web

PENGERTIAN, MANFAAT PERLINDUNGAN TERHADAP ASPEK-ASPEK (CONFIDENTIALITY, INTEGRITY, AVAILABILITY) PADA INFORMATION SECURITY MANAGEMENT SYSTEM (ISMS).

NAMA : ABRAHAM HAVANA
KELAS : 2KA19
NPM : 10116041


Sistem Manajement Keamanan Informasi (ISMS), biasanya digunakan oleh para manajer untuk membuat tolak ukur, menganalisa, dan mengendalikan keamanan informasi perusahaan atau masing-masing dari mereka. Konsep utama ISMS untuk suatu organisasi adalah untuk membuat suatu rancangan, mengimplementasikan rancangan tersebut, serta menjaga suatu rangkaian proses dan sistem secara efektif, juga mengelola suatu keamanan informasi dan menjamin kerahasiaan, integritas, serta ketersediaan aset-aset informasi serta meminimalisir berbagai risiko keamanan informasi.
Manajemen Keamanan Informasi ini memberikan perlindungan yang menyangkut informasi dan penghitungan aset. Standar ISO/IEC 27001:2005 merupakan proses dari mengaplikasikan kontrol manajemen keamanan di dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan servis keamanan dalam rangka meminimalisir resiko aset dan memastikan kelangsungan bisnis. Servis keamanan yang utama yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.    Information Confidentiality  (Kerahasiaan Informasi)
2.    Information Integrity (Integritas Informasi)
3.    Service Availability (Ketersediaan servis)
Manajemen Keamanan Informasi ini mempunyai 3 bagian kunci dalam  menyediakan jaminan layanan keamanan informasi, diantaranya :
1.    Kerahasiaan
Memastikan bahwa informasi dapat diakses hanya untuk mereka yang mempunyai hak untuk mempunyai akses.
2.    Integritas
Melindungi suatu kelengkapan dan ketelitian suatu informasi  dan juga memproses metoda.
3.    Ketersediaan
Memastikan bahwa para penggunanya mempunyai hak akses kedalam informasi dan berhubungan dengan aset ketika dibutuhkan.

Manfaatnya :
Beberapa manfaat yang akan di peroleh dari Information Security Management System (ISMS), yaitu :
1. ISO 27001 menuntut Anda untuk terus meningkatkan keamanan informasi dari perusahaan Anda. Hal ini membuat Anda dapat lebih menentukan jumlah keamanan yang tepat dibutuhkan di perusahaan anda. Sumber daya yang dihabiskan dalam jumlah yang tepat.
2. Memberikan keyakinan dan jaminan kepada klien ataupun mitra dagang, bahwa perusahaan yang dikelola mempunyai manajemen keamanan informasi yang baik sesuai standar internasional. Selain itu, ISO 27001 dapat digunakan pula untuk mempromosikan perusahaan.
3. Memastikan bahwa organisasi Anda memiliki kontrol terkait keamanan informasi terhadap lingkungan bisnis, pada prosesnya yang mungkin akan menimbulkan resiko atau gangguan.
4.  Operasional organisasi atau perusahaan akan berjalan baik karena tugas dan tanggung jawab serta proses bisnis terdefinisi dengan jelas.
5. Membantu organisasi dalam menjalankan perubahan-perubahan baik yang berkesinambungan dalam pengelolaan keamanan informasi.
 

Studi Kasus Kualitas Pelayanan dan Sistem Informasi yang diterapkan pada PT Jamsostek


 
NAMA : ABRAHAM HAVANA
KELAS: 2KA19
NPM    : 10116041
Studi kasus yang digunakan adalah hasil penelitian pada kantor cabang PT Jamsostek (Persero) di Semarang.Pengumpulan data yang dilaksanakan dari tanggal 1 April 2010-12 Mei 2010 dan dilakukan dengan pengiriman mail questioner ke 121 kantor cabang PT  Jamsostek (Persero) se-Indonesia dengan jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 1210.Analisis data yang dilakukan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas yang kemudian disimpulkan dengan menggunakan Uji T dan nilai koefisien yang berfungsi untuk mengetahui korelasi antara suatu factor dengan factor lainnya.
 Setelah dilakukan analisis data,dilakukan pengkajian dengan berpatokan pada model kesuksesan system yang dikembangkan oleh Delone dan Mclean (1992) untuk mengetahui sistem informasi yang dimiliki oleh PT Jamsostek ini. Model ini merupakan model yang sederhana namun menjadi suatu model yang dapat menjadi acuan untuk membuat sistem informasi dapat diterapkan secara sukses di organisasi. Model yang diusulkan ini dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi, terdiri dari :
· Kualitas sistem (sistem quality)
· Kualitas informasi (information quality)
· Penggunaan (use) atau kualitas pelayanan (service quality)
· Kepuasan pemakai (user satisfaction)
· Dampak individual (individual impact)
· Dampak organisasi (organization impact)
Dan ternyata di PTJamsostek ini sudah diberlakukan Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online.


Berikut ini adalah beberapa tabel hasil analisis data yang telah dilakukan 
*Tabel 1 Hasil Uji T




 *Tabel 2 Nilai Koefisien Jalur 
Dari studi kasus ini bisa disimpulkan bahwa kualitas dari suatu sistem itu sangat mempengaruhi dan penting karena menyangkut pelayanan dan kepuasan yang diberikan kepada pengguna. Jika kualitas sistem dibuat sebaik mungkin maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasaan pengguna. Kualitas suatu sistem dapat dikatakan baik apabila mempunyai beberapa ciri ciri seperti bisa diandalkan, bisa diakses langsung dan mudah penggunaannya sehingga pengguna tidak kesulitan dan tentu lebih efektif. 

Diberlakukannya Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) online di PT Jamsostek, dalam perusahaan tersebut kualitas sistem infomasi menjadi lebih baik dan efisien. Dapat lihat dari hasil uji T pada kepuasaan pengguna dan kualitas sistem yang menunjukkan hasil yang meningkat signifikan pada level 99% (Tabel 1) dan nilai koefisien jalur yang berkorelasi positif pada Tabel 2. Sejak digunakannya SIPT di PT Jamsostek membuat pekerjaan menjadi lebih akurat , efiktif dan berkualitas. Sistem dibuat menjadi lebih baik sehingga pengguna dapat lebih mudah dalam menggunakannya. Pegawai di PT Jamsostek juga memberi respon positif sejak digunakannya sistem tersebut. Terjadi pengaruh yang signifikan dalam kualitas sistem serta kepuasaan pengguna.

Dilihat dari hasil uji T mengyangkut pengaruh dan dampak Sistem Informasi Pelayanan Terpadu online ini, menciptakan hasil yang signifikan di level 95% dan jalur yang berkorelasi positif. Dari hasil ini menunjukkan kepuasaan pengguna meningkat signifikan sehingga menyebabkan kepercayaan pengguna terhadap perusahaan Jamsostek menjadi lebih baik.

Kepuasaan pengguna merupakan salah satu hal penting dan utama dalam memperlihatkan kesuksesan sebuah sistem informasi yang dibuat. SIPT online dari Perusahaan Jamsostek dipengaruhi beberapa hal yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas eplayanan dan kepuasan pengguna. Dengan adanya SIPT online di PT jamsostek diharapkan dapat terus berkembang dengan menjadi lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan sistem informasi kepada pengguna