NAMA : Abraham Havana
NPM : 10116041
KELAS : 1KA19
Bab 1
DISUSUN OLEH : PAULINA MARIA KATHARINA
NPM : 14116976
KELAS : 1KA19
Pengertian ilmu sosial dasar
Sebelum
kita mengulas pengertian dari ilmu sosial dasar, kita harus tahu kalau
ilmu sosial dasar tidak lepas dari ilmu filsafat, karena ilmu filsafat
adalah ibu dari segala ilmu pengetahuan. Ilmu filsafat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Natural science (ilmu pengetahuan alam)
Ilmu pengetahuan dimana objek adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum pasti dan umum berlaku kapan pun dan dimana pun.
2. Social science (Ilmu pengetahuan social)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
3. The humanties (pengetahuan budaya)
Humanties
berasal dari bahasa latin “Humanus” yang berarti manusia, budaya dan
halus. Jadi ilmu pengetahuan budaya adalah ilmu yang mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaannya. Metode pembelajarannya adalah
dengan mengungkapkan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang
bersifat unik , kemudian diberi arti.
Jadi
ilmu sosial dasar adalah ilmu yang berdasarkan suatu nilai dalam
berkependudukkan di suatu tempat dalam suatu negara misalkan dengan cara
menilai, menyimpulkan dan menganalisis suatu permasalahan yang terjadi
dalam lingkungan sosial. Dalam
konteks ilmu sosial dasar nilai-nilai yang penting adalah fakta, konsep
dan teori. Semua nilai tersebut diambil dari aspek sejarah, ekonomi,
geografis sosial, sosiologi, antropologi dan psikologi sosial.
Perbedaan yang paling dasar antara ilmu social dasar (ISD) dengan ilmu pengetahuan social (IPS) adalah:
Ø Ilmu
Sosial Dasar (ISD) dipelajari dalam Perguruan Tinggi sedangkan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dipelajari di Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Ø Ilmu Sosial Dasar adalah mata kuliah tunggal dan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kelompok dari sejumlah mata pelajaran.
Ø Tujuan
dari mempelajari Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial juga
berbeda yakni tujuan dari Ilmu Sosial dasar lebih kepada pembentukkan
sikap dan kepribadian sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial lebih kepada
pembentukkan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
Persamaan antara Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah:
Ø Baik Ilmu Sosial Dasar maupun Ilmu Pengetahuan Sosial sama sama merupakan bahan studi di bidang pendidikan.
Ø Keduanya mempunyai materi yang berkaitan satu sama lain yakni terdiri dari fakta sosial dan masalah sosial;
Ø Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial sama-sama ilmu yang tidak dapat berdiri sendiri.
Adapun ruang lingkup dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar bisa digolongkan menjadi 3 yaitu:
Ø Kenyataan-kenyataan sosial yang muncul dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Ø Konsep-konsep
tentang kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja
yang sangat dibutuhkan untuk masuk lebih dalam ke pembahasan suatu
masalah dalam ilmu sosial dasar.
Ø Masalah-masalah
yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai
kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lain berbeda.
Sumber :
BAB 2
Disusun oleh : Abraham Havana (10116041)
Zeky Partama Saputra (17116925)
KELAS : 1KA19
PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Pekembangan Penduduk dunia
No.
|
PERIODE
|
KETERANGAN
|
Ciri-ciri
|
1.
|
Masyarakat era 1650-1800
|
Pada periode ini diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai 900 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,4 % per tahun.
|
· Mulai berkembangnya teknik pertanian
· Berdirinya pabrik-pabrik pada tahap awal
· Pengembangan sarana dan prasarana transportasi
· Kondisi politik di berbagai negara relatif stabil
|
2.
|
Masyarakat era 1800-1850
|
Selama periode ini (50 tahun) jumlah penduduk dunia bertambah sekitar 33%.
|
· Meningkatnya tatanan politik dan ekonomi negara
· Mulai timbulnya kesadaran akan lingkungan
· Adanya perhatian untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk
|
3.
|
Masyarakat era 1850-1900
|
Di
era ini didalam masyarakat mulai berkembangnya IPTEK yg lebh komplek
sebelumnya,di beberapa negara mulai turun angka fertilitas
|
· Mulai dilakukannya sensus penduduk di berbagai negara
· Peningkatan produktivitas manusia karena kemajuan IPTEK
· Di beberapa negara terjadi penurunan fertilitas
|
4.
|
Masyarakat era 1900-1930
|
Periode ini sangat erat kaitannya dengan terjadinya Perang Dunia 1.
|
Perkembangan penduduk dunia terbagi menjadi 3 wilayah yaitu :
· Wilayah Amerika Serikat dan Eropa Barat pertumbuhan penduduknya mulai terkendali.
· Wilayah Eropa timur, Afrika Utara, Amerika Latin dan Jepang, angka pertumbuhan penduduknya masih tinggi.
· Wilayah yang tidak termasuk 2 wilayah diatas pertumbuhan penduduknya tinggi.
|
5.
|
Masyarakat era 1930 sampai sekarang
|
Di
era ini perang dunia ke-2 dimulai yang mengakibatkan beberapa negara
maju mengalami kerugian besar dan setelah perang dunia itu berakhir
tercipta 2 negara adidaya yang mengakibatkan 2 negara tersebut bersaing
menyebabkan IPTEK berkembang sangat cepat
|
· Berakhirnya Perang Dunia
· Meningkatnya pelayanan kesehatan dan pendidikan
· Penemuan berbagai jenis obat dan antibiotik
· Teknologi semakin maju di berbagai bidang
· Taraf ekonomi mulai meningkat
|
Tabel Pengandaan Penduduk Dunia
Tahun penggandaan
|
Perkiraan penduduk dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
Demografi
merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau
menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau
gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan,
kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah,
persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor
ini berubah dari waktu kewaktu. Istilah ini pertama kali dikemukakan
oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam karyanya yang berjudul
“elements de statistique humaine, ou demographie comparree” atau
elements of human statistics or comparative demography (dalam
Iskandar,1994). Pengertian
tentang demografi berkembang dengan seiring dengan perkembangan keadaan
penduduk serta penggunaan statistic kependudukan pada zamannya. Berikut beberapa contoh tentang perkembangan definisi demografi :
· Johan
Sussmilch (1762, dalam Iskandar ,1994) berpendapat bahwa demografi
adalah ilmu yang mempelajari hukum tuhan yang berhubungan dengan
perubahan-perubahan pada umat manusia yang terlibat dari jumlah
kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.
· Achille
Guillard (1855) memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang
mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat
diukur ,yaitu meliputi perubahan secara umum, fisiknya, peradabannya,
intelektualitasnya, dan kondisi moralnya (lihat juga Iskandar, 1994).
· David v. Glass (1953)
menekankan bahwa demografi terbatas pada studi penduduk sebagai akibat
pengaruh dari proses demografi ,yaitu fertilitas,mortalitas,dan migrasi.
· United Nations (1958)
dan International Union for the Scientific Study of Population/IUSSP
(1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk
yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya
· Philip M. Hauser dan Otis Dudley Duncan (1959)
berpendapat bahwa demografi merupakan ilmu yang mempelajari jumlah,
persebaran territorial, komposisi penduduk, serta perubahannya dan
sebab-sebab perubahan tersebut.
· Donald j. Bougue (1969)
mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang mempelajari secara statistik
dsan matematik jumlah,komposisi,distribusi penduduk,dan perubahan-
perubahannya sebagai akibat bekerjanya komponen-komponen pertumbuhan
penduduk, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi, dan mobilitas social.
· George w. Brclay (1970)
mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran secara
statistik tentang penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduk
secara menyeluruh bukan perorangan. Dengan definisi-definisi diatas,
dapat disimpulkan bahwa ilmu demografi merupakan suatu ilmu untuk
mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data
dan statistik dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah,
persebaran pada kommponen-komponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu : fertilitas, mortalitas, migrasi, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada jumlah, struktur, dan persebaran penduduk.
Secara singkat , ilmu demografi sangat bermanfaat untuk :
· Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu serta perubahan-perubahannya.
· Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan mengestimasi pertumbbuhan penduduk pada masa datang.
· Mengembangkan
hubungan sebab akibat antaraperkembangan penduduk dan bermacam- macam
aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan, dan
keamanan.
· Mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan konsekuensi pertumbuhan penduduk pada masa mendatang.
Faktor – Faktor Demografi
Ada bebarap faktor-faktor demografi yang mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk :
1. Struktur umur
2. Struktur perkawinan
3. Umur kawin pertama
4. Paritas
5. Disrupsi perkawinan
6. Proporsi yang kawin
Rumus Tingkat Kematian Kasar
Digunakan untuk menunjukan jumlah kelahiran per 1000 peduduk pertahun
Rumus :
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Rumus Tingkat Kematian Khusus
Ketika mengitung terdapat golongan umur tertentu pada waktu 1 Tahun
ASDRx = Dx/Px x K
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Angka Kelahiran
Ada beberapa kriteria angka kematian:
- Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.
Pengertian dan Akibat Migrasi
Secara
umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap
dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi
internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata
lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari
suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak
kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita
berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga
menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk
pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi
berkurang dan pengangguran makin meningkat.
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika
lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal
ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau
perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada
lingkungan dan kesehatan masyarakat.
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah
penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat
pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
- Pencemaran Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
Macam-Macam Migrasi dan Proses Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain
Berikut adalah macam-macam migrasi:
Berikut adalah macam-macam migrasi:
- Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
- Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu daerah negara
tertentu. - Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
- Transmigrasi adalah perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara.
- Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.
Proses Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan :
- Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
- Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
- Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
- Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
- Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
- Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
- Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
- Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk
Jenis Struktur Penduduk
Ada beberapa struktur penduduk yaitu:
- Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
- Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
- Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Piramida Penduduk Muda
|
Digambarkan
seperti Limas. Pemahamanya mudah, jadi di suatu daerah terdapat angka
kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah yang menyebabkan
penduduk yang berumur muda banyak. Biasanya terdapat di negara berkembangseperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India
Ciri-ciri Piramida Expansive :
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b.Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi
2. Piramida Penduduk Stasioner
Piramida
Stasioner itu merata, sehingga ada yang menyebutnya sebagai bentuk
granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan kematian seimbang atau
tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara maju seperti : Singapura, Jepang
Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner :
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c.Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Piramida
Stasioner itu merata, sehingga ada yang menyebutnya sebagai bentuk
granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan kematian seimbang atau
tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara maju seperti : Singapura, Jepang
Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner :
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c.Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.
Nah kalau yang ini kebalikanya dari Piramida Penduduk Muda, bentuknya lebih seperti Batu Nisan. Piramida
ini menunjukan tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian
sangat tinggi, jadinya pertumbuhan penduduknya rendah. Contohnegaranya : Jerman, Swiss dan Belgia
Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua :
a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang.
Dependency
ratio juga dapat disebut dengan angka ketergantungan atau beban
ketergantungan (dependency ratio) adalah angka yang menunjukkan besarnya
penduduk golongan umur produktif yang dapat menghasilkan barang dan
jasa ekonomi bagi golongan umur muda dan umur tua (golongan umur tidak
produktif). Mereka yang digolongkan dalam kelompok umur bekerja adalah
berumur 15 tahun ke atas sampai dengan umur 64 tahun. Sedangkan yang
berumur 14 tahun ke bawah dan umur 65 tahun keatas digolongkan dalam
usia beban ketergantungan.
Kebudayaan dan kepribadian pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia
- Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih
kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari
wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak
genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara Berdasarkan
penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia
pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil
bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke
hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke
Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan
Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
- Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan
dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata
untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain
yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia
itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari
kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk
sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
- Kebudayaan Hindu, Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan.
Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau
Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam
masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya
di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut
hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya
yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni
ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur
diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal,
Jago, Singosari, dll.
- Kebudayaan Islam
Abad
ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam
pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita
islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam
ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam
ke Indonesia tidak secara paksa. Abad
ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah
negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan
majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang
dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung
Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara
Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan
negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya
dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh
dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh
kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam
kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten,
Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan Barat
Unsur
kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan
dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya
budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau
penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan
kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan
pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang
sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara,
dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri
dari kaum buruh, dan kaum pegawai. Sehubungan
dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan
memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah:
kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia
seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan
UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju
kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri
serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
Sumber :
BAB 3
Disusun oleh : MUHAMMAD KHANSAPURI
NPM : 14116976
KELAS : 1KA19
1. Pertumbuhan Individu
Ø Pengertian Individu
Individu
berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu
menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa
dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23).
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak
dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai
manusia perseorangan.
Individu
adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam
lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola
tingkah laku spesifik dirinya
Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi
· Raga
· Rasa
· Rasio
· Rukun
· Raga
Merupakan
bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara Individu
yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
· Rasa
Merupakan
perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda
isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
· Rasio (akal pikiran)
Merupakan
kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu
yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
· Rukun (pergaulan hidup)
Merupakan
bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain
secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat
membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering
disebut masyarakat
Ø Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan
dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu
sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif
ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi
tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari
sempit menjadi luas, dan lain-lain.
Faktor-faktor Yang Mepengaruhi Pertumbuhan :
a. Faktor Biologis.
Semua
manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti
kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa
beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan
biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada
yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
b. Faktor Geografis.
Setiap
lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya.
Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik
dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika
lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan
individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik
pula.
c. Faktor Kebudayaan Khusus.
Perbedaan
kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak
berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki
kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
2. Fungsi Keluarga
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen
Kesehatan RI 1998). Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan
warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”
Dalam
pertumbuhkembangan suatu individu tak dapat terlepas dari peranan
keluarga dalam membentuk pertahanan terhadap serangan penyakit sosial
sejak dini. Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan
lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana
anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang
untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat rasional dan
tidak salah, namun kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya materi
saja tetapi juga nonmateri.
Kesulitan
para orang tua untuk mewujudkan keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan
lahir dan batin inilah yang menjadi penyebab awal munculnya kenakalan
remaja yang dilakukan anak dari dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan
berkembang hingga meresahkan masyarakat. Misalnya, seorang anak yang
tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis.
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :
A. Fungsi Afektif Fungsi afektif adalah
fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya
terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai
antar anggota kelurga.
B. Fungsi Sosialisasi adalah
fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi
dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi.
C. Fungsi Reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
D. Fungsi Ekomomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
E. Fungsi Perawatan Kesehatan adalah
fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
Macam-macam Fungsi Keluarga :
· Fungsi Pendidikan
Orangtua
sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan
menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan
formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar sekolah.
Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.
Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.
· Fungsi Religius
Keluarga
juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak
sejak mereka masih kecil. Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama
kepada anak-anak mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini.
Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia.
· Fungsi Ekonomi
Fungsi
ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala
keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman emansipasi wanita
sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut membantu
memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai wanita karier.
3. Keluarga Dan Masyarakat
Ø Pengertian Keluarga.
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Ø Pengertian Masyarakat.
Masyarakat
merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup
manusia. Istilah inggrisnya adalah society, sedangkan masyarakat itu
sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau
partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah
ilmiahnya berinteraksi.
o GOLONGAN MASYARAKAT
§ Masyarakat Sederhana.
Dalam
lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja
cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan
jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya
kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam
menghadapi tantangan-tantangan alam.
§ Masyarakat Maju.
Masyarakat
maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan
sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
o Perbedaan Antara Masyarakat Non-industri dan Masyarakat Industri.
§ Masyarakat non Industri.
Secara
garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non
industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer
(primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
v Kelompok Primer
Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih
erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to
face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap
muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat
interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih
berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok,
yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik
beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung
atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok
primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,
kelompok agama, dan lain sebagainya.
v Kelompok sekunder
Antara
anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung,
formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat
interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar
pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
§ Masyarakat Industri
Jika
pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan
dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
4. Hubungan Antara Individu, Masyarakat Dan Kelompok
Aspek
individu, kelompok, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak
bisa dipisahkan. Ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika
tidak ada individu maka tidak ada kelompok, jika tidak ada kelompok
tidak akan ada keluarga, jika tidak ada keluarga tidak akan masyarakat.
Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media
di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya.
5. Urbanisasi
Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah
masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang
tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan
penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan,
penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang
harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap
Untuk
mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,
seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk
ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan
ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
- Kehidupan kota yang lebih modern
- Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
- Banyak lapangan pekerjaan di kota
- Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
- Memoderenisasikan warga desa
- Menambah pengetahuan warga desa
- Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
- Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
D. Akibat urbanisasi
- Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
- Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
- Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
- Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
Sumber :
BAB 4
Disusun Oleh : IMAN MULYAWAN SAPUTRA
NPM : 13116470
KELAS : 1KA19
Pemuda
Siapa
itu pemuda? Pemuda diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan
generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang
akan datang.
Sebagai
seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki
intelektual yang dapat berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini.
SOSIALISASI
|
Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peranyang harus dijalankan oleh individu. Proses
sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan
sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan
nilai nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi
dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok,melalui pendidikan
dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan
kedirian dan kepribadian seseorang.
Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda di Masayrakat
Peranan
sosial mahasiswa dan pemuda dimasyarakat, kurang lebih sama dengan
peran warga yang lainnnya dimasyarakat. Mahasiswa mendapat tempat
istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh
pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan
mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang
lain.
Secara
tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi
dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi
bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan
malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak
diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Pemuda
Pola
dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan
Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978.
Tujuannya
agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam
poenanganannya benar-benar Menggunakannya sebagai pedoman sehingga
pelaksanaanya Dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai
sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
· Landasan Idiil : Pancasila
· Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945
· Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
· Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
· Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda
Generasi
merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani
bagi pembangunan nasional, diharapkan mampu memikul tugas dan tanggung
jawab untuk kelestarian kehidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi
muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas-
luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani,
rohani maupun sosialnya.
Tujuan Pokok Sosialisasi
· Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak dimasyarakat.
· Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
· Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
· Bertingkah
laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok
ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
Sumber : https://annisazainal.wordpress.com/tag/ilmu-sosial-dasar-pemuda-sosialisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar