Sabtu, 28 April 2018

KESIALAN YANG TERJADI part 3

TERKUNCI DI KAMAR JENAZAH 


 Dua tahun yang lalu Rudi mendapat giliran menjaga temannya yang sedang di rawat di ruang ICU salah satu Rumah Sakit di Jakarta,ketika itu Hendy tidak sendirian, ia ditemani oleh dua temannya yang bernama Kusno dan Ari. dikarnakan di ruangan ICU tidak bisa menjaga sekaligus tiga orang dalam satu ruangan,mereka bertiga pun membuat jadwal untuk menjaga yaitu setiap 3 jam sekali mereka akan bertukaran posisi. yang mendapat giliran pertama untuk menjaga adalah Rudi, kedua adalah Kusno dan yang terakhir adalah Ari. Rudi pun mulai masuk ruangan untuk menjaga dan temannya yang lain menuggu di ruang tunggu.

 Setelah sudah 3 jam menjaga Rudi pun keluar untuk meminta gantian menjaga ke Kusno, dan akhirnya Kusno pun masuk ke ruangan tersebut. Rudi pun mengajak Ari untuk membeli minum yang di jual di depan Rumah Sakit. setelah balik dari membeli minum meraka berdua pun menunggu kembali. beberapa menit kemudian Rudi pun mulai merasa lelah mata, Rudi pun melihat ada tempat ranjang pasien yang tidak terpakai didekat tembok-tembok, tanpa mikir lagi Rudi langsung menggunakannya untuk tidur sesaat. saat Ari sedang asik memainkan telepon genggamnya ia merasa ada yang ganjil, dan ternyata benar dia menyadari tidak ada Rudi di samping dia. dia pun memerhatiakan segala arah dan akhirnya melihat ke arah Rudi yang sedang tidur di ranjang pasien.

 Ari terkenal seorang yang sangat iseng kepada teman-temanya, ia pun langsung memangil Karno yang sedang berjaga untuk meminta bantuan untuk mengerjai Rudi yang sedang tidur pulas di ranjang tersebut, Karno pun setuju dengan usulnya Ari dikarnakan mereka berdua bosen di malam hari. Karno dan Ari pun lansung menuju ranjangnya Rudi dan langsung membawanya dan memasukan ranjang tersebut ke sebuah ruangan yang tidak jauh dari ICU yaitu adalah ruanga jenazah dan langsung meninggalkannya bersama mayat-mayat yang lainnya.
 
 Satu jam kemudian Rudi pun terbangun dan melihat sekitar, dia merasa sangat bingung kenapa dia bisa diruangan ini dan juga banyak ranjang yang berisikan orang tidur menggunakan selimut putih, Rudi mengira orang-orang tersebut sama seperti dia kecapean menjaga malam dan tidur disini. Rudi pun turun dari ranjangnya dan membuka kain putih tersebut, dia pun sangat kaget saat dia membuka kain tersebut ternyata adalah mayat. dia pun langsung lari kepintu untuk keluar dari ruangan tersebut, dia pun makin terkejut dikarnakan pintu tersebut tidak bisa terbuka yang mungkin sudah dikunci oleh satpam disitu. dia pun sangat takut pada waktu itu dia hanya bisa berdoa agar salah satu dari mayat tersebut tidak ada yang bangun.

 Beberapa menit kemudian terdengar suara langkah kaki orang dan samar-samar suara orang dari luar pintu ingin melawati pintu ruangan jenazah, tanpa pikir panjang Rudi pun langsung mengedor-gedor pintu dan teriak meminta tolong kepada oarng tersebut, orang yang lewat pun langsung mendengar suara tersebut dan mencari cari suara tersebut dari mana asalnya.dan akhirnya orang tersebut pun langsung menemukan suara itu dari ruangan jenazah, orang tersebut langsung memanggil satpam dan menceritakan kalau ada suara orang dari ruangan jenazah, satpam dan orang yang melapor kejadian tersebut langsung mengarah ke ruangan tersebut dengan membawa kunci ruangan. satpam itu pun langsung membukakan pintu tersebut dan ia terkejut melihat ada seseorang di ruangan tersebut yaitu Rudi. Rudi pun langsung menceritakan kejadian tersebut ke satpam kenapa dia bisa di dalam ruangan tersebut saja dia tidak  mengetahuinya.
 
 Setelah sudah selesai menceritakan kejadian tersebut Rudi pun balik ke ruang tunggu dan melihat Karno yang sudah bergantian jam menjaga temannya tertidur pulas  ruang tunggu, Rudi pun membangunkan Karno dan langsung menceritak kejadia yang dia alami itu, Karno pun berusah menahan tawanya itu dan akhirnya Karno memanggil Ari dari dalam ruangan ICU, Ari pun keluar dan langsung menjelaskan kalau itu adalah perbuatan iseng yang keluar dari otak Ari, Karno dan Ari pun meminta maaf, Rudi diawalnya sangat kecewa dengan perbuatannya, ya karna meraka bersahabat sangat dekat akhirnya Rudi pun memaafkan mereka berdua dan mengangap kejadian tersebut hanya akan menjadi cerita atau pengalaman yang lucu tapi menyeramkan
 
*Nama disamarkan
 
#SABTULIS
#NARASI 

Sabtu, 21 April 2018

KESIALAN YANG TERJADI part 2

PERLINDUGAN TUHAN

 Kesialan yang satu ini terjadi waktu saya masih duduk dibangku SMA (sekolah menengah keatas) di daerah Jakarta Pusat, pada waktu itu saya masih kelas 1. kesialan yang saya alami yaitu adalah saya di palak/ditodong oleh empat orang bertato, faktor yang paling berpengaruh adalah saya berpenampilan culun , berkacamata pula dan itu adalah sasaran empuk untuk di palak. begini ceritanya,pada waktu itu jam sekolah sudah berakhir, saya pun langsung cepat-cepat turun karna tidak sabar ingin bermain basket bersama teman-teman saya, disaat itu saya keasikan bermain sampai-sampai saya lupa waktu hingga jam enam kurang, akhirnya saya berpamitan kepada teman saya dan langsung bergegas untuk pulang karna sudah larut malam.

  Setiap pergi atau pulang sekolah saya selalu menaiki metromini 47, pada waktu itu semua metromini 47 sangat penuh dengan orang-orang yang baru pulang kantor, disaat itu saya memutusan untuk menaiki metromini 03 saja karna tidak penuh dengan penumpang. langsung saya lambaikan tangan untuk memangil metromini tersebut dan langsung naik, hanya ada empat orang dimetromini tersebut, saya, dua perempuan penumpang lainnya dan supir tanpa kenek. perjalanan pun dimulai, saya duduk dibarisan dua dari belakang, setelah beberapa menit di jalan tiba-tiba ada dua orang bertato menaiki metromini yang saya tumpangi, tanpa basa-basi dua orang tersebut langsung berjalan mengarah saya dan langsung  mengeluarkan senjata celurit.

 Celurit tersebut langsung di arahkan ke leher saya dan langsung meminta telepon genggam dan uang yang saya punya saat itu. ada dua ketakutan saya pada saat itu, yang pertama adalah takut di marahi orang tua dan yang kedua adalah saya takut tidak bisa menikmati lagi keindahan dunia atau bisa dibilang mati digorok celurit oleh orang tersebut. langsung saja saya memilih untuk memberikan telepon genggam saya, gak berapa lama dua orang temennya menaiki metromini tersebut dan memalak minta uang saya, saya bilang tidak ada tapi dia tidak percaya, salah satu dari orang tersebut  langsung saja mengambil tas saya dan bodohnya uang saya di tas tersebut, dia pun menemukan uang tersebut dan langsung mengambilnya, orang bertato tersebut hanya menyisahkan uang Rp 3000, mungkin dia masih memikirkan saya untuk membayar metromini tersebut.

 Tidak lama kemudian empat orang bertato tersebut langsung turun di daerah Rawasari, dan saya pun merasa lega sekali walaupun barang-barang saya sudah lenyap diambil, saya tidak tahu harus bilang apa keorang tua saya, apapun yang terjadi ya terjadilah. dan akhirnya saya sampai dirumah dan langsung memberitahukan kejadian saya tadi kepada orang tua saya, orang tua saya sempat memarahi saya sedikit karna kurang berhati-hati dan pulang hampir malam. tapi yang terpenting kamu selamat abraham, kata orang tua saya. pesan orang tua saya adalah selalu minta perlidungan dari Tuhan agar selalu dijaga setiap langkah kita.


#SABTULIS
#NARASI

Sabtu, 07 April 2018

Sinopsis Novel "Pulang"



PULANG

 
Novel karangan Tere Liye yang bejudul “Pulang” ini merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang tentang perjalanan pulang seorang bujang, pimpinan ribuan anggota keluarga dan puluhan perusahaan yang tersebar di seluruh kawasan Asia Pasifik. Seorang samurai sejati. Yang berhasil mencapai tujuannya, pulang.
Tidak mudah seorang bujang yang dikenal dengan julukan si Babi Hutan menjadikan dirinya sebagai orang yang kini paling dihormati. Dua puluh tahun lamanya Bujang menjalani kehidupan menyesatkan, berjuang untuk pulang. berawal saat dia berusia 15 tahun, seorang pemburu Babi Hutan datang dari kota untuk menjemput bujang agar ikut dengannya untuk memperbaiki kehidupan di kota provinsi. Tauke Besar atau pemburu Babi Hutan ternyata ia pemimpin shadow economy di kota provinsi. Pengalaman pertama yang membuat rasa takut pada apapun hilang dari Bujang, ketika Bujang berhasil melawan Babi Hutan yang begitu besar hingga kini Bujang mendapat julukan si Babi Hutan.
Perjalanan hidup Bujang penuh dengan kebahagiaan dan penderitaan. Kebahagiaan berawal ketika kopong berhasil membujuk Tauke Besar untuk mengijinkan bujang berlatih. Malam untuk berlatih dan diwaktu siangnya untuk sekolah. Berbulan-bulan Bujang hanya berlatih berlari bolak-balik sampai ia merasakn sakit dikakinya. setelah enam bulan kemudian barulah ia dilatih tinju. suatu saat Bujang berhasil mengalahkan kopong yang berarti Bujang membutuhkan guru baru.
Setelah seminggu kemudian, kopong membawakan guru baru untuk Bujang yang bernama Guru Bushi. Guru mengajarkan senjata-senjata tajam seperti contohnya pedang. Bujang belajar melempar shuriken. Satu tahun tinggal di kota, Bujang berhasil mendapatkan ijazah persamaan SD dan SMP dengan nilai yang sempurna.kebahagiaan berikutnya, saat dirinya sudah resmi menjadi tukang pukul seperti bapaknya. Keberhasilan itu terjadi ketika Bujang menemani Tauke Besar untuk menjadi pengawal dalam menyelesaikan suatu masalah dan dia berhasil melindungi Tauke Besar dari serangan mendadak.
Ketika Bujang mendapat guru baru, salonga namanya. Bujang mempelajari cara untuk menembak. sangat lah tidak mudah untuk menjadi seorang penembak jitu. tidak terhitung berapa kali Bujang gagal dan. namun ia tidak pernah putus asa. Lagi-lagi Bujang mengalahkan gurunya. setelah lama berlatih dan berusaha keras akhirnya Bujang berhasil menembak Salonga lebih dulu. Dan itu berarti selesai sudah berguru dengan Salonga. Sebelum akhirnya Salonga pergi, Bujang mendapat hadiah pistol colt dari Salonga
Bujang lulus dari Universitas saat ia berumur 22 tahun. Namun, sebuah  kebahagiaan itu hilang sekejap tak berbekas. Bujang mendapat surat dari bapaknya. Surat itu memberitahukan bahwa ibu telah tiada. Hatinya menangis dalam senyap, dan tidak bisa berkata apa". Kepergian ibunya membuat separuh semangat hidupnya menjadi tidak seperti dulu lagi. suatu hari Bujang mendapat kabar bahwa guru Bushi mengundang Bujang ke Tokyo untuk menyelesaikan latihannya. Dengan perjanjian setelah selesai Bujang harus kembali dan berangkat ke Amerika untuk melanjutkan sekolahnya. dari Kabar itu cukup membuat Bujang mendapat semangatnya kembali.
 Tauke Besar mengundang makan malam untuk merayakan keberhasilan. Namun kabar duka lagi-lagi menghampiri kebahagiaannya. Kabar duka datang dari bapak. Isi suratnya memberi tahu Bujang bahwa bapak telah tiada,Sepuluh Tahun Bujang telah meninggalkan talang di rimba Sumatra, Tidak pernah sekalipun ia pulang menjenguk ibu dan bapak.Kabar kematian bapak menghilangkan semangat Bujang. Setiap kali Bujang mendapat adzan shubuh hatinya selalu gelisah. lama kelamaan fisiknya semakin melemah, Bujang sakit parah, segera mendapatkan pertolongan dan berangsur sembuh. Semangatnya menjadi tukang pukul kembali. Beberapa tahun kemudian, Bujang sedang melanglang kebanyak tempat. Berkat Kopong yang dengan senang hati menceritakan apapun tentang bapak dan mamak, Bujang semakin tahu masa lalu kedua orang tuanya.
Sebelum keluarga Tong pindah, keluarga Tong mendapat serangan mendadak sekelompok dari Arab pabrik tekstil. Tak ada satupun tukang pukul di rumah. Pertahanan Tauke besar tidaklah kuat dan akhirnya terkalahkan. Tauke besar kehabisan amunisi ketika menyerang mereka, namun kesempatan itu digunakan Bujang untuk membuktikan bahwa ia pantas menjadi tukang pukul dan peristiwa itu sekaligus pengalaman pertama merasakan bagaimana rasanya membunuh. sewaktu Bujang telah berlatih tiba-tiba Tauke mengajaknya ke Hong Kong untuk menemui kepala keluarga penguasa China daratan, Master Dragon, Shang namanya. Ketika Tauke sedang menjelaskan masalah sebenarnya, tiba-tiba tukang pukul Shang menyerang Tauke Besar. Bujang lah yang maju, dia sudah siap sejak awal. Bujang berhasil mengalahkan mereka.
Peristiwa yang sama terjadi ketika Bujang berhasil menyelesaikan pendidikannya dan memperoleh gelar master. Kepulangan Bujang disambut bahagia dan bangga oleh Tauke Besar. Tauke Besar mengadakan jamuan makan malam untuk merayakan keberhasilan. Namun kabar duka lagi-lagi menghampiri kebahagiaannya. Kabar duka datang dari bapak. didalam suratnya memberi tahu Bujang bahwa bapak telah tiada, bapak. Sepuluh Tahun Bujang telah meninggalkan talang di rimba Sumatra. Tidak pernah sekalipun ia pulang menjenguk mamak dan bapak.
            Serangan mulai terdengar. Anggota Brigade Tong berusaha menyerang terlebih dahulu sebelum Basyir tiba di markas. Prinsip Bujang hanya satu, bertahan selama mungkin. Saat anggota Brigade Tong mulai terdesak, tiba-tiba Basyir muncul dari balik dinding. Ternyata Basyir bekerja sama dengan putra tertua keluarga Lin.di awal Basyir mampu mengalahkan Bujang, menawarkan agar Bujang menyerah saja tapi Bujang tetap bersikeras sampai akhirnya Basyir menyerang kembali dengan khanjarnya. Serangan itu membuat tubuh Bujang terbanting dan mendarat di ranjang Tauke Besar. Saat itu juga Tauke besar menekan tombol darurat terakhir. dibawah tempat tidur mereka terdapat jalur darurat yang disiapkan Kopong. Hanya tauke besar yang tahu. Sedetik kemudian lantai merapat kembali menyisakan Basyir yang berteriak kalap.
Bujang bersama Tauke, dan Perwez melewati lorong evakuasi yang tersambung di halaman sebuah rumah, rumah tersebut adalah kepunyaannya tuanku Imam, kakak tertua dari ibuya Bujang. Beliau membawa rombongan ke tempatnya. Tauke Besar gugur di saat itu juga dan di kebumikan dengan nama alias. Seperti yang sudah-sudah Bujang kembali terpuruk karena kematian. Kini ia tidak punya siap-siapa lagi. Semenjak selama itu Bujang semakin benci dengan suara Adzan, ia akan resah setiap ada adzan shubuh. Suatu ketika Tuanku Imam melihatnya. Tuanku Imam mengajak Bujang ke sebuah menara tinggi melihat pemandangan dari atas. Di tempat itulah Bujang mendapat jawaban dari pertanyaannya selama ini. Tuanku imam banyak menjelaskan sesuatu membuat semangat bujang kembali lagi dan segera menyusun serangan balik kepada Basyir. Bujang mengumpulkan orang-orang yang masih setia kepadanya.
Rencana Bujang berhasil sampai hari yang sudah ditentukan. Perang berjalan menegangkan. Bujang kualahan karena dia kalah jumlah dengan orang-orang yang mengabdi pada Basyir. Saat Bujang mulai terdesak, Bujang merasakan tubuhnya bertransformasi. Selama Bujang hidup berteman kekerasan, jauh dari Tuhan tetapi ia selalu mengingat pesan ibunya untuk tidak memakan daging babi atau daging anjing bahkan tidak pernah setetes pun Bujang menyentuh minuman-minuman beralkohol dan segala minuman haram.

#SABTULIS