TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 3
DOSEN : RAMITA HAPSARI
NAMA : ABRAHAM HAVANA
NPM : 10116041
KELAS : 1KA19
THOMAS ALFA EDISON
Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. Ia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju. Ia memegang 1.093 hak paten atas namanya.
Di masa kecil, gurunya sering memarahinya dan mengatainya dengan, “Seorang murid yang terlalu bodoh untuk pelajari apa saja.” Ia pun sering dipanggil idiot oleh gurunya. Hingga akhirnya, ia dikeluarkan dari sekolah. Lalu ia pulang ke rumah dengan membawa secarik kertas dari gurunya. Ibunya kemudian membaca kertas tersebut: “Tommy, anak Ibu, sangat bodoh. Kami minta Ibu mengeluarkannya dari sekolah.” Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, ”anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.” Sang ibu, Nancy Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya. Kemudian Nancy Elliot memutuskan untuk berhenti sebagai guru dan berkonsentrasi mengajari sendiri anaknya baca tulis dan hitung-menghitung dengan jalan homeschooling, karena tak ada sekolah yang mau menerima anaknya. Karier penemuan Edison diawali setelah membaca buku School of Natural Philosophy karya RG Parker (isinya petunjuk praktis untuk melakukan eksperimen di rumah) dan Dictionary Of Science. Ibunya lalu membuatkan sebuah Laboratorium kecil buatnya.
Edison juga gagal dalam lebih 1,000 eksperimen dalam mencipta lampu neon sebelum menjumpa formula sebenar cara menyalakan lampu neonnya. Ia melakukan lebih dari 9.000 percobaan sebelum akhirnya menemukan bola lampu pijar. Bahkan pada saat menemukan lampu pijar, ia mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali. Baru pada percobaannya yang ke 9.999 dia berhasil secara sukses menciptakan lampu pijar yang benar-benar menyala terang. Ia sadar bahwa betapa pentingnya sumber cahaya ini bagi manusia. Dia menghabiskan 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun untuk eksperimen lampu pijar. Sungguh patut direnungkan ketika saat keberhasilan dicapainya. Pada saat keberhasilan itu dicapainya, dia sempat ditanya: Apa kunci kesuksesannya. Thomas Alfa Edison menjawab, “SAYA SUKSES KARENA SAYA TELAH KEHABISAN APA YANG DISEBUT KEGAGALAN”. Bahkan saat dia ditanya apakah dia tidak bosan dengan kegagalannya, ia menjawab, “DENGAN KEGAGALAN TERSEBUT, SAYA MALAH MENGETAHUI RIBUAN CARA AGAR LAMPU TIDAK MENYALA”. Dan hingga akhir hayatnya, Edison tercatat memegang rekor 1.093 temuan paten atas namanya. Lalu bagaimana nasib si guru yang dulu mengatainya bodoh lewat suratnya? Sang guru bukannya mendapat penghargaan, namanya pun tidak pernah terdengar.